Jumat, 12 Juni 2015

Teknik Penelusuran Gua Horizontal dan Vertikal



dari : Dermansyah Sianturi
Peralatan dan Perlengkapan Penelusuran Gua
Kegiatan penelusuran gua didukung oleh penguasaan teknik dan peralatan yang memadai supaya tidak terjadi kecelakaan atau hal yang tidak di inginkan. Adapun alatnya harus memiliki standar yang safety,yaitu :
Kriteria pemilihan perlengkapan dan peralatan
  • Standard keamanan (safety)
    1. UIAA (Union International des Associations d’Alpinisme)
    2. CE (conformite aux exigences)
    3. EN (European Norm)
    4. CEN ( Comite Europeen de Normalisation)
  • Kekuatan dan daya tahan
Alat yang digunakan harus diketahui kekuatan dan beban maksimal yang direkomendasikan. Alat harus tahan terhadap situasi dan kondisi gua yang rentanterhadap abrasi / gesekan, air, lumpur, batuan kapur.
Peralatan gua vertkal direkomendasikan yang telah melewati ”individually tested” yang ditandai dengan beban maksimal ”MAX” dan beban aktif ”USE”
  • Fungsionalitas
Pemilihan peralatan perlu diperhatikan fungsi alat, hal ini berkaitan dan penggunaan yang efektif dan efisien. Selain dari fungsi dasar, perlu di pahami fungsi – fungsi tambahan pada alat. Penggunaan alat akurat, tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan (simplicity). Faktor yang perlu diperhatikan adalah”berat”, yang hal ini berpengaruh terhadap daya tahan/stamina dari penelusur gua.



Description: d
Uraian standard peralatan penelusuran gua :
·         Cover All
               Fungsi          : Pakaian pelindung                
               Bahan           : PVC, Nylon fabric,
      Keterangan         : Bahan cover all mampu melindungi dari gesekan, basah dan dingin, disesuaikan dengan tipe gua.
·         Sepatu
            Fungsi                         : Alas dan melindungi kaki
            Jenis                : Sepatu Boot, PDL
Description: images[85]      Keterangan   : Sepatu mampu melindungi mata kaki, tahan terhadap gesekan, grip dan sol tahan air dan lumpur. 
·         Helm
            Fungsi                         : Melindungi kepala dari benturan
            Jenis                : Speleo helmet
      Keterangan       : Bahan terbuat dari fiber carbon, kevlar atau polycarbonate. Helm didesign mampu meredam benda yang jatuh menimpa helm. 
·         Description: ePencahayaan
            Fungsi                         : memberikan penerangan
            Jenis                : electrical lamp dan carbide model   


Peralatan Gua Vertikal :
  • Tali
            Fungsi                         : Alat utama untuk lintasan SRT
            Jenis                : Static dan Dynamic
            Keterangan      :
v  Hal yang  perlu diperhatikan :
- Ukuran diameter tali / size
- Abrasi / gesekan
- Simpul
- bahan kimia
- Umur tali
  • Peralatan Rigging
Description: karst_1743_3442011[1]Fungsi                         : Untuk membuat anchor / tambatan
Jenis                :
    1. Natural anchor : Webbing / sling (turbular dan flat)
    2. Bolting Anchor : Hammer, Driver, Spits, Bolting bag, Hanger, Pyton.
Description: PITON



  • Carabiner
Fungsi                         : sebagai penghubung atau pengkait
Jenis                : carabiner screwgate, non screw, auto lock

  • SRT set
Alat personal SRT Set terdiri dari:
1.      Harness
Fungsi    : Sebagai penghubung utama badan dan alat lainnya.
Jenis       : Sit harness, Body harness
2.      Maillon Rapide 8 mm
Description: small-34602[1]Fungsi    : sebagai penghubung harness dan alat ascending dan descending
Description: small-34601[1]Jenis       : Delta MR dan semi circular 

3.      Cowstail Pendek dan Panjang
Fungsi    : Sebagai pengaman dan penghubung ascender
Jenis       : Dynamic rope dan Webbing (spelegyca)
Description: f

4.      Carabiner 
Fungsi    : Sebagai penghubung alat
Jenis       :
a.        O carabiner screw gate
b.        O carabiner non screwgate / C.friksi
c.        D screwgate

5.      Descender
Fungsi    : Alat turun
Jenis       : Auto stop, Rack, Simple

6.      Ascender
Fungsi    : Alat naik
Jenis       :
a.       Croll / alat naik di dada
b.      Jammer / alat naik di tangan
c.       Basic jammer / alat naik di tangan
7.      Description: karst_1743_11211589[1]Chest Harnest
Fungsi    : sebagai penghubung croll dengan badan
Jenis       : Webbing soft
Description: g
8.      Foot Loop
Fungsi    : Sepagai pijakan kaki
Jenis       : Static rope dan webbing          


Peralatan transport :
            Fungsi             : Alat tambahan untuk membawa peralatan dan logistik
      Jenis              : Tackle bag, waterproof bag, perahu karet
Peralatan rescue  :
  1. Pulley (single & tandem)
 
  1. Houling set terdiri dari : pulley, basic, 2 bh oval carabiner screwgate
  1. Mini traxion / pro traxion
  1. Survival blanket
                                      
Description: images1

Setelah mengetahui peralatan gua, saya akan membahas tentang teknik penelusuran gua.
Gua juga ada 2 macam yaitu gua Horisontal(Multi Pit) dan Vertikal(Single Pit) dan juga teknik menelusuri gua itu juga berbeda-beda. Gua horisontal adalah gua yang datar dan tidak memiliki lubang yang dalam seperti gua Vertikal.
            Dan adapun teknik penelusuran gua baik horizontal maupun vertical akan penulis bahas di bawah ini :



Teknik Penelusuran Gua Horisontal
Penelusuran gua horisontal di lakukan tanpa perlengkapan berbeda dengan penelusuran gua vertical. Dan dalam lintasan horizontal penelusur biasanya membawa perlengkapan personal dan barang mereka dalam tas caving kecil. Paling mudah, serta cara paling efektif dan dengan dampak minimal terhadap gua dalam lintasan jalan adalah dengan mengikuti jalan yang sama dengan jalan yang dilewati oleh anggota team di depan, dengan hati-hati menghindari area sensitive (flowstone, stalactites, stalagmites, rimstone, dsb). Jalan dengan santai dan hindari perubahan kemiringan yang tidak perlu-meskipun ini ditempuh dengan jarak yang lebih jauh. Ini akan menghemat tenaga. Perhatikan pandangan di depan untuk membantu menaruh pijakan kaki.
Jika ada anggota tim yang tertinggal di belakang, leader harus memperlambat jalannya. Jika anggota yang paling lambat berhenti, leader harus berhenti dan tidak melanjutkan jalannya seketika saat anggota paling belakang sampai padanya, ini akan memberi waktu istirahat pada anggota team yang lain.
Beri waktu istirahat secara berkala, hal ini untuk memberikan tubuh kita waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan gua. Kondisi gua yang lembab dan wearpack yang menangkap penguapan tubuh melalui keringat yang menghalangi mekanisme pendinginan tubuh dan membuat kita menjadi basah. Untuk mencegah hal ini, buka bagian atas wearpack ketika melewati lintasan kering.

Description: 2Lintasan merayap
Description: 2Tergantung pada bawaannya, penelusur dapat membawa tasnya dalam posisi : Kita dapat memperkecil kelelahan dengan memvariasikan gerakan saat berjalan.

Canyons Dan Meanders
Description: 3Lintasan canyons tinggi, lintasan sempit  berkelok-kelok yang terkadang membutuhkan tenaga extra saat menelusurinya. 
Description: 4           Down Climbing :



Duck Walking Dan Merayap                      
Pada lintasan rendah :                                  Oposisi : Chimneys & Traverses :
Description: 5Description: 6                                               

            Teknik-teknik di samping adalah cara kita melewati lorong gua yang sulit di lewati dan harus menggunakan tenik ini supaya tidak terjadi hal-hal yang fatal .

Teknik Vertikal
            Teknik ini berbeda dengan teknik horisontal yang tiadak terlalu banyak menggunakan alat, di teknik ini seorang penelusur harus menguasai taknik SRT terlebih dahulu supaya bisa mengunakan teknik lainnya dan seorang penelusur tidak boleh gegabah dalam menggunakan alat pada saat melakukan pengexploran supaya tidak terjadi hal yang fatal. Dan juga seorang penelusur pada saat pengexploran harus memperhatikan pengaman minimal 2 pengaman untuk seftynya .
Description: 9Rapelling (Descending / Abseiling) dengan decender.
Description: 8Description: 8Pada posisi free drop seperti di sebelah kiri , tubuh menggantung pada anchor menggunakan cowstail pendek dan gunakan lutut untuk keseimbangan. Jika terdapat pijakan yang bagus, coestail pendek tidak terbebani sebelum turun. Kemudian buka sisi penutup descender dalam posisi menyilang.
Pasang tali dalam posisi ‘S’ di descender, lalu tegangkan tali pada descender. Dengan cara menariknya untuk menghindari kendornya tali yang tidak perlu.
Ketika tali telah dilewatkan pada karabiner friksi, mulai untuk turun.
Mengontrol kecepatan turunDescription: 10
Kita bisa megatur kecepatan turun dengan cara memegang tali dengan 1 tangan atau dua tangan. Dibawah karabiner friksai. Begantung pada kesukaan masing-masing.
            Jika tangan kiri bebas, gunakan untuk memegang descender, untuk membantu memberikan keseimbangan pada  tubuh. Dalam turun free hang dimana kaki kita samasekali tidak menyentuh dinding gua, sebaiknya kita dalam posisi setengah duduk.dengan posisi dada parallel dengan tali.
Description: 11Berhenti pada Rapelling
Kuncian full lock adalah cara teraman untuk berhenti secara penuh dan mengunci descender selama turun. Ini hanya boleh dilakukan jika descender dalam posisi terbebani. Jika tidak terbebani, meskipun dalam hentakan yang pendek akan merusak descender japabila tidak ditempatkan secara benar pada karabiner  yang dihubungkn pada Maillon Rapide.
1.      Pegang perlahan descender dengan tangan kiri
2.      Buat kuncian half – lock menggunakan tangan kanan
3.      Lengkapi kuncian half lock, dengan full lock

Description: 10Melintasi Rebelay / Intermediate
Melintasi rebelays membutuhkan beberapa teknik :
  1. Turun perlahan dan hentikan rappel ketika berada di posisi sejajar dengan rebelay, sedikit sisa tali harus tersedia di bawah descender.
  2. Kaitkan cowstail pendek pada karabiner dengan pintu menghadap ke kamu, dengan menggunakan simple descender, satu tangan masih memegang tali selama operasi ini.
  3. Teruskan turun hingga beban berpindah ke short cowstail, setelah itu pindahkan descender lalu pasang pada tali selanjutnya yang berada di bawah rebelay, usahakan sedekat mungkin dengan rebelays
  4. Melepas cowstail, Lepas cowstail dengan  berdiri di atas. dinding atau di loop yang dibuat oleh tali atas. Jangan lupa untuk melepas tali dari karabiner friksi
  5. Description: 13Teriakkan sinyal “Rope Free” sehingga orang di atas bisa melanjutkan turun. Jangan pernah melepaskan pandangan dari descender, ini akan membantu memposisikan dan membebani dengan benar sebelum mulai turun
Melintasi sambungan tali atau simpul
Ini di lakukan bila ada tali yang rusak sehingga harus di simpul supaya tidak putus dan harus di lewati dengan teknik ini .
Prosedur 1
  1. Turun sampai descender berhenti pada sambungan tali (lepas karabiner friksi dari tali), pasang cowstail pendek pada simpul sambungan tali.
  2. Pasang upper ascender (yang terkait pada cowstail panjang) sejajar dengan wajah
  3. Berdiri pada footloop, pasang croll diantara upper ascender dan descender, beban tubuh menggantung pada croll
  4. Pindahkan descender ke bawah sambungan tali, kunci
  5. Turun kan croll dengan berdiri pada footloop kemudian upper ascender sedekat mungkin dengan simpul
  6. Lepas croll dan turun perlahan ini akan memindahkan beban dari croll ke descender; pastikan descender terpasang dengan benar pada karabinernya sebelum membebaninya.
  7. Lepas upper ascender dari tali, lanjutkan turun

Prosedur 2
  1. Description: 38Description: 39Description: 39Turun sampai descender berhenti pada sambungan tali (lepas karabiner friksi dari tali),
  2. Pasang upper ascender diatas descender sekitar 10 cm. lepas cowstail panjang  kemudian pasang pada simpul sambungan tali.
  3. Berdiri pada footloop, letakkan cowstail pendek pada tali di atas ascender
  4. Duduk, beban berada pada cowstail pendek
  5. Descender menjadi kendor; lepas dari tali dan pasang kembali
Melintasi Deviasi
  1. Berhenti rappel ketika sejajar deviasi, kunci descender jika perlu.
  2. Jika dinding samping bisa dijangkau dengan kaki, dorong tubuh untuk membuat deviasi menjadi sedikit kendor.
  3. Saat melakukan ini, lepas karabiner deviasi dengan tangan yang bebas dan taruh di atas descender.
  4. Buka kunci descender dan mulai turun.

Membawa Tackle Bag
Description: 16Description: 15Ketika berada di tali,tackle bag caving diletakkan  menggantung di bawah, dikaitkan pada maillon rapide. Membawa tackle bag di punggung ketika kita di tali, akan mendorong kita ke belakang serta membuat kehilangan keseimbangan, juga membuat kerja yang tidak perlu pada otot abdominal dan tangan..
Untuk menghindari terbelitnya tackle bag dengan tali utama, gunakan kaki kanan untuk menahan tali utama, Gunakan kaki untuk mengarahkan tackle bag dari tali jika tackle bag ada kemungkinan untuk mengayun.
Taruh tackle bag di punggung untuk sementara waktu jika ada kemungkinan bahaya batuan jatuh atau ketika mendekati aliran air
Menuruni Pits Panjang
Description: 17Description: 17Tali basah bisa menambah hingga 50% berat daripada tali normal. Pada lorong vertical yang amat panjang, bertambahnya bobot tali bisa membuatnya sulit untuk memasang descender. Pemecahannya adalah dengan memasang hand ascender dengan posisi terbalik pada maillon rapide.Ini akan membuat kedua tangan bebas , yang akan memberi cukup tali yang diperlukan Untuk memasang decender. Ketika descender sudah terpasang, lepas ascender, dan mulailah turun.
Di awal. Kamu mungkin akan menaruk tali, pertama dengan kedua tangan dan kemudian dengan satu tangan, selanjutnya kamu akan merasakan teknik rappel yang normal. Bila memakai descender auto-lock, hilangkan pengunciannya dengan karabiner, sehingga kamu akan mendapat dua tangan untuk menarik tali.
Untuk rappelling di atas 200 meter tanpa sebuah rebelay, gunakan escender rack. Dengan menambahkan palang atau barnya ketika turun, akan menambah gerakan friksinya.
Memanjat Tali dengan Menggunakan System Frog Rig
Perkembangan dan penggunaan dari system sit – stand (duduk – berdiri)- yang secara luas dikenal sebagai system Frog- telah secara tajam mengurangi penggunaan tangga baja caving. Selama era tangga baja, tali hanyalah digunakan untuk turun, dengan turun memakai friksi pada punggung sebelum ditemukannya figure of eight descender Di awalnya belum ditemukan teknik untuk menaiki tali yang sederhana, efisien dan semua anggota team bisa menggunakannya.
Adalah Andre Meozzi seorang anggota aktif Speleo Club de la Tronche (Isere, France), yang pertama kalinya mengembangkan teknik modern. Anggota club ini mengadopsi metodenya dengan antusias, dan hal ini membantu mereka untuk membuat kemajuan yang signifikan dalam eksplorasi mereka.Namun metode sit-stand belum bisa diterima dengan begitu cepatnya dimana-mana pada saat itu, Hanya saja pada saat EFS (Ecole Francais de Speleologie) sekolah caving Perancislah yang memanggil anggota klub La Tronche untuk mengelola sesi latihan . Sekarang di Eropa telah mengadopsi system Frog rig
Perlengkapan :
Sebuah ascender yang dipasang pada sebuah footloop dihubungkan pada karabiner cowstail panjang, Ascender dada, Croll (ditemukan oleh Fernand Petzl) diletakkan antara harness dada dengan maillon rapide.500 gram pada perlengkapan personal dibandingkan dengan berat kabel baja yang sekitar 12,5 Kg per 100 meter. Disinilah letak revolusi pada perbedaan keduanya.
Teknik
-       Buka penutup chest ascender dengan gerakan memutar pada handlenya, masukkan tali di dalamnya.
-       Description: 19Gunakan gerakan yang sama pada ascender atas, letakkan sejajar dengan mukaPilih sebuah single  footloop , taruh satu kaki pada footloop untuk membantu mendorong tubuh ke atas. Untuk mengatur panjang footloop, berdiri tegak sambil memegang footloop yang dibuat tegang dengan kaki menginjak tanah dan didalam footloop. Harness dada (chest harness) harus dikenvangkan dan Croll diposisikan di tali. Pada posisi ini, bagian bawah dari upper ascender harus 2 – 3 cm di atas chest ascender.
Teknik memanjat terbagi dalam 2 (dua) fase :
  1. Dorong upper ascender setinggi mungkin. Bersamaan, angkat kaki, tekuk lutut hingga tumit berada di bawah selangkangan. Taruh satu kaki pada footloop diatas yang satunya akan membantu mendorong kaki bawah ke belakang, menambah gerakan pada tali.
  2. Jaga tubuh dan kepala tetap lurus saat mendorong kaki ke bawah dan belakang, dengan kaki yang bebas diletakkan di atas yang lain untuk membagi kerja diantara keduanya. Pada saat bersamaan gunakan lengan untuk membantu menjaga tubuh bagian atas untuk dekat dan sejajar dengan tali. Hindari menarik tubuhmu sendiri dengan lengan; biarkan kaki untuk melakukannya. Lengan memiliki jumlah otot yang lebih sedikit daripada kaki, menggunakan lengan akan dengan cepat melelahkan. Ketika kaki telah sepenuhnya berdiri, taruh beban tubuh dengan cara duduk pada chest ascender. Ini akan melengkapi satu siklusnya. Dorong lagi upper ascender, melangkah pada footloop, dan seterusnya
Description: 21Mengunci tali dengan kedua kaki dan antara footloop dengan satu kaki



Description: 22Istirahat selama pemanjatan, akan memberikan tubuh untuk
mengambil posisi yang paling nyaman

Description: 24Naik melewati Rebelay
  1. Hentikan upper ascender sekitae2-3 cm di bawah simpul
  2. Pasang cowstail pendek pada anchor
  3. Berdiri pada footloop, lepas croll dan transfer beban pada cowstail       pendek
  4. Pasang croll pada tali atas, tarik tali di bawah croll hingga croll tegang
  5. Pindahkan upper ascender dari tali bawah dan letakkan pada tali atas, di atas croll sejajar dengan wajah
  6. Mulai memanjat dengan berdiri pada footloop dan tarik tali di bawah croll
  7. Setelah 1 – 2 langkah naik, cowstail pendek akan mengendur, dan lepas cowstail pendek
  8. Periksa anchor rebelay apakah benar posisinya, lanjutkan memanjat

Description: 27Keluar dari pitch langkah-langkah sama dengan melewati rebelay
Description: 25







Description: 42Melewati Simpul
  1. Description: 41Bawa upper ascender sekitar 2 – 3 cm di bawah simpul, naikkan croll setinggi mungkin.Pasang cowstail pendek pada simpul.
  2. Description: 43Pindahkan upper ascender dari tali dan tempatkan di atas simpul, cukup tinggi untuk memberikan tempat pada Croll
  3. Dengan berpijak pada footloop dan pindahkan croll ke tali di atas simpul
  4. Lepas cowstail pendek
  5. Lanjutkan naik.

Teknik SRT

Teknik ini harus di kuasai oleh seorang cavers karena inilah dasar dari semua teknik  dan di kenal dengan SRT(Single Rope Technique) adalah teknik untuk menaiki atau menuruni lintasan vertikal dengan tali tunggal.

Prosedur SRT
  1. Ascending frog system   
    1. Pasang tali utama ke croll, beban tubuh ada di croll.
    2. Pasang Jammer diatas croll, injak footloop sampai berdiri
    3. Tarik tali utama di bawah croll sampai posisi badan naik, beban tubuh ada di croll.
    4. Kedua kaki dimasukan kedalam footloop dan letakkan tali utama diantara kedua kaki.
    5. Dengan bantuan jammer dan footloop naikkan tubuh hingga croll naik, selanjutnya naikkan jammer.
Prosedur ini dilakukan sampai diatas lintasan.
  1. Descending
    1. Perhatikan alur tali pada gambar di descender (manual)
    2. Posisi tali berada di sebelah kiri descender
    3. Masukkan tali sesuai alur descender dari kiri bawah descender sampai atas kanan descender.( berbentuk seperti huruf  ”S”)
    4. Tutup descender kemudian tali bawah dimasukan ke carabiner friksi.





    1. Prosedur mengunci descender :
-          Tali bawah setelah carabiner friksi di angkat dan diletakan diatas descender
-          Masukkan  tali bawah kembali ke carabiner friksi dan carabiner descender
-          Loop tali yang telah melewati tahap diatas diletakkan melingkar di descender





    1. Lepaskan alat ascender atau cowstail dari tali utama dan beban ada di descender
    2. Lepaskan simpul pengunci descender
    3. Tangan kiri menggenggam descender dan tangan kanan membuka kuncian
    4. Pegang tali bawah descender
    5. Kedua tangan memegang tali untuk mengatur kecepatan turun. 


sumber :
Sianturi Derman. 2014. Laporan Perubahan Strata Anggota Studi Teknik Penelusuran Gua. KAMPALA FP UNIB. Bengkulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

informasi email :