dari : Dermansyah Sianturi
Peralatan dan Perlengkapan Penelusuran Gua
Kegiatan penelusuran gua didukung oleh penguasaan teknik
dan peralatan yang memadai supaya tidak terjadi kecelakaan atau hal yang tidak
di inginkan. Adapun alatnya harus memiliki standar yang safety,yaitu :
Kriteria pemilihan perlengkapan dan peralatan
- Standard keamanan (safety)
- UIAA (Union International des Associations d’Alpinisme)
- CE (conformite aux exigences)
- EN (European Norm)
- CEN ( Comite Europeen de Normalisation)
- Kekuatan dan daya tahan
Alat yang digunakan
harus diketahui kekuatan dan beban maksimal yang direkomendasikan. Alat harus
tahan terhadap situasi dan kondisi gua yang rentanterhadap abrasi / gesekan,
air, lumpur, batuan kapur.
Peralatan gua
vertkal direkomendasikan yang telah melewati ”individually tested” yang
ditandai dengan beban maksimal ”MAX” dan beban aktif ”USE”
- Fungsionalitas
Pemilihan peralatan
perlu diperhatikan fungsi alat, hal ini berkaitan dan penggunaan yang efektif
dan efisien. Selain dari fungsi dasar, perlu di pahami fungsi – fungsi tambahan
pada alat. Penggunaan alat akurat, tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan
(simplicity). Faktor yang perlu diperhatikan adalah”berat”, yang hal ini
berpengaruh terhadap daya tahan/stamina dari penelusur gua.
Uraian standard peralatan penelusuran gua :
·
Cover
All
Fungsi
: Pakaian pelindung
Bahan :
PVC, Nylon fabric,
Keterangan : Bahan cover all mampu melindungi dari
gesekan, basah dan dingin, disesuaikan dengan tipe gua.
·
Sepatu
Fungsi : Alas dan melindungi kaki
Jenis : Sepatu Boot, PDL
Keterangan : Sepatu mampu melindungi mata kaki, tahan
terhadap gesekan, grip dan sol tahan air dan lumpur.
·
Helm
Fungsi : Melindungi kepala dari benturan
Jenis : Speleo helmet
Keterangan : Bahan terbuat dari fiber carbon, kevlar atau polycarbonate.
Helm didesign mampu meredam benda yang jatuh menimpa helm.
·
Pencahayaan
Fungsi : memberikan penerangan
Jenis : electrical lamp dan carbide model
Peralatan Gua Vertikal :
- Tali
Fungsi : Alat utama untuk lintasan SRT
Jenis : Static
dan Dynamic
Keterangan :
v Hal yang perlu diperhatikan
:
- Ukuran diameter tali / size
- Abrasi / gesekan
- Simpul
- bahan kimia
- Umur tali
- Peralatan Rigging
Fungsi :
Untuk membuat anchor / tambatan
Jenis :
- Natural anchor : Webbing / sling (turbular dan flat)
- Bolting Anchor : Hammer, Driver, Spits, Bolting bag, Hanger, Pyton.
- Carabiner
Fungsi : sebagai penghubung
atau pengkait
Jenis :
carabiner screwgate, non screw, auto lock
- SRT set
Alat
personal SRT Set terdiri dari:
1. Harness
Fungsi : Sebagai
penghubung utama badan dan alat lainnya.
Jenis : Sit harness, Body harness
2.
Maillon Rapide 8 mm
Fungsi : sebagai
penghubung harness dan alat ascending dan
descending
Jenis : Delta MR dan semi circular
3.
Cowstail Pendek dan
Panjang
Fungsi : Sebagai
pengaman dan penghubung ascender
Jenis : Dynamic
rope dan Webbing (spelegyca)
4.
Carabiner
Fungsi
: Sebagai penghubung alat
Jenis :
a.
O carabiner screw gate
b.
O carabiner non
screwgate / C.friksi
c.
D screwgate
5.
Descender
Fungsi
: Alat turun
Jenis : Auto stop, Rack, Simple
6.
Ascender
Fungsi
: Alat naik
Jenis :
a. Croll / alat naik di dada
b. Jammer / alat naik di tangan
c. Basic jammer / alat naik di tangan
7. Chest Harnest
Fungsi : sebagai
penghubung croll dengan badan
Jenis : Webbing soft
8. Foot Loop
Fungsi
: Sepagai pijakan kaki
Jenis : Static
rope dan webbing
Peralatan transport :
Fungsi : Alat tambahan untuk membawa
peralatan dan logistik
Jenis : Tackle bag, waterproof bag,
perahu karet
Peralatan rescue :
- Pulley (single & tandem)
- Mini traxion / pro traxion
- Survival blanket
Setelah mengetahui
peralatan gua, saya akan membahas tentang teknik penelusuran gua.
Gua
juga ada 2 macam yaitu gua Horisontal(Multi Pit) dan Vertikal(Single Pit) dan
juga teknik menelusuri gua itu juga berbeda-beda. Gua horisontal adalah gua
yang datar dan tidak memiliki lubang yang dalam seperti gua Vertikal.
Dan adapun teknik penelusuran gua
baik horizontal maupun vertical akan penulis bahas di bawah ini :
Teknik
Penelusuran Gua Horisontal
Penelusuran gua horisontal di lakukan tanpa
perlengkapan berbeda dengan penelusuran gua vertical. Dan dalam lintasan horizontal penelusur biasanya membawa
perlengkapan personal dan barang mereka dalam tas caving kecil. Paling mudah,
serta cara paling efektif dan dengan dampak minimal terhadap gua dalam lintasan
jalan adalah dengan mengikuti jalan yang sama dengan jalan yang dilewati oleh
anggota team di depan, dengan hati-hati menghindari area sensitive (flowstone,
stalactites, stalagmites, rimstone, dsb). Jalan dengan santai dan hindari
perubahan kemiringan yang tidak perlu-meskipun ini ditempuh dengan jarak yang
lebih jauh. Ini akan menghemat tenaga. Perhatikan pandangan di depan untuk
membantu menaruh pijakan kaki.
Jika ada anggota
tim yang tertinggal di belakang, leader harus memperlambat jalannya. Jika
anggota yang paling lambat berhenti, leader harus berhenti dan tidak
melanjutkan jalannya seketika saat anggota paling belakang sampai padanya, ini
akan memberi waktu istirahat pada anggota team yang lain.
Beri waktu
istirahat secara berkala, hal ini untuk memberikan tubuh kita waktu untuk
beradaptasi dengan lingkungan gua. Kondisi gua yang lembab dan wearpack yang
menangkap penguapan tubuh melalui keringat yang menghalangi mekanisme
pendinginan tubuh dan membuat kita menjadi basah. Untuk mencegah hal ini, buka
bagian atas wearpack ketika melewati lintasan kering.
Lintasan
merayap
Tergantung pada bawaannya, penelusur dapat membawa tasnya
dalam posisi : Kita dapat memperkecil kelelahan dengan memvariasikan gerakan
saat berjalan.
Canyons
Dan Meanders
Lintasan canyons tinggi, lintasan sempit berkelok-kelok yang terkadang membutuhkan
tenaga extra saat menelusurinya.
Down
Climbing :
Duck Walking Dan
Merayap
Pada
lintasan rendah : Oposisi
: Chimneys & Traverses :
Teknik-teknik di samping adalah cara kita melewati lorong gua yang
sulit di lewati dan harus menggunakan tenik ini supaya tidak terjadi hal-hal
yang fatal .
Teknik
Vertikal
Teknik
ini berbeda dengan teknik horisontal yang tiadak terlalu banyak menggunakan
alat, di teknik ini seorang penelusur harus menguasai taknik SRT terlebih
dahulu supaya bisa mengunakan teknik lainnya dan seorang penelusur tidak boleh
gegabah dalam menggunakan alat pada saat melakukan pengexploran supaya tidak
terjadi hal yang fatal. Dan juga seorang penelusur pada saat pengexploran harus
memperhatikan pengaman minimal 2 pengaman untuk seftynya .
Rapelling
(Descending / Abseiling) dengan decender.
Pada posisi free
drop seperti di sebelah kiri , tubuh menggantung pada anchor menggunakan
cowstail pendek dan gunakan lutut untuk keseimbangan. Jika terdapat pijakan
yang bagus, coestail pendek tidak terbebani sebelum turun. Kemudian buka sisi
penutup descender dalam posisi menyilang.
Pasang tali
dalam posisi ‘S’ di descender, lalu
tegangkan tali pada descender. Dengan cara menariknya untuk menghindari
kendornya tali yang tidak perlu.
Ketika tali telah dilewatkan pada karabiner friksi, mulai untuk turun.
Mengontrol
kecepatan turun
Kita bisa megatur kecepatan turun dengan cara memegang
tali dengan 1 tangan atau dua tangan. Dibawah karabiner friksai. Begantung pada
kesukaan masing-masing.
Jika
tangan kiri bebas, gunakan untuk memegang descender, untuk membantu memberikan keseimbangan
pada tubuh. Dalam turun free hang dimana
kaki kita samasekali tidak menyentuh dinding gua, sebaiknya kita dalam posisi
setengah duduk.dengan posisi dada parallel dengan tali.
Berhenti
pada Rapelling
Kuncian full lock
adalah cara teraman untuk berhenti secara penuh dan mengunci descender selama
turun. Ini hanya boleh dilakukan jika descender dalam posisi terbebani. Jika
tidak terbebani, meskipun dalam hentakan yang pendek akan merusak descender
japabila tidak ditempatkan secara benar pada karabiner yang dihubungkn pada Maillon Rapide.
1.
Pegang
perlahan descender dengan tangan kiri
2.
Buat
kuncian half – lock menggunakan tangan kanan
3. Lengkapi
kuncian half lock, dengan full lock
Melintasi Rebelay /
Intermediate
Melintasi rebelays membutuhkan beberapa teknik :
- Turun perlahan dan hentikan rappel ketika berada di posisi sejajar dengan rebelay, sedikit sisa tali harus tersedia di bawah descender.
- Kaitkan cowstail pendek pada karabiner dengan pintu menghadap ke kamu, dengan menggunakan simple descender, satu tangan masih memegang tali selama operasi ini.
- Teruskan turun hingga beban berpindah ke short cowstail, setelah itu pindahkan descender lalu pasang pada tali selanjutnya yang berada di bawah rebelay, usahakan sedekat mungkin dengan rebelays
- Melepas cowstail, Lepas cowstail dengan berdiri di atas. dinding atau di loop yang dibuat oleh tali atas. Jangan lupa untuk melepas tali dari karabiner friksi
- Teriakkan sinyal “Rope Free” sehingga orang di atas bisa melanjutkan turun. Jangan pernah melepaskan pandangan dari descender, ini akan membantu memposisikan dan membebani dengan benar sebelum mulai turun
Melintasi
sambungan tali atau simpul
Ini di lakukan bila ada tali yang rusak sehingga harus di
simpul supaya tidak putus dan harus di lewati dengan teknik ini .
Prosedur
1
- Turun sampai descender berhenti pada sambungan tali (lepas karabiner friksi dari tali), pasang cowstail pendek pada simpul sambungan tali.
- Pasang upper ascender (yang terkait pada cowstail panjang) sejajar dengan wajah
- Berdiri pada footloop, pasang croll diantara upper ascender dan descender, beban tubuh menggantung pada croll
- Pindahkan descender ke bawah sambungan tali, kunci
- Turun kan croll dengan berdiri pada footloop kemudian upper ascender sedekat mungkin dengan simpul
- Lepas croll dan turun perlahan ini akan memindahkan beban dari croll ke descender; pastikan descender terpasang dengan benar pada karabinernya sebelum membebaninya.
- Lepas upper ascender dari tali, lanjutkan turun
Prosedur 2
- Turun sampai descender berhenti pada sambungan tali (lepas karabiner friksi dari tali),
- Pasang upper ascender diatas descender sekitar 10 cm. lepas cowstail panjang kemudian pasang pada simpul sambungan tali.
- Berdiri pada footloop, letakkan cowstail pendek pada tali di atas ascender
- Duduk, beban berada pada cowstail pendek
- Descender menjadi kendor; lepas dari tali dan pasang kembali
Melintasi Deviasi
- Berhenti rappel ketika sejajar deviasi, kunci descender jika perlu.
- Jika dinding samping bisa dijangkau dengan kaki, dorong tubuh untuk membuat deviasi menjadi sedikit kendor.
- Saat melakukan ini, lepas karabiner deviasi dengan tangan yang bebas dan taruh di atas descender.
- Buka kunci descender dan mulai turun.
Membawa Tackle
Bag
Ketika berada di tali,tackle bag caving diletakkan menggantung di bawah, dikaitkan pada maillon
rapide. Membawa tackle bag di punggung ketika kita di tali, akan mendorong kita
ke belakang serta membuat kehilangan keseimbangan, juga membuat kerja yang
tidak perlu pada otot abdominal dan tangan..
Untuk
menghindari terbelitnya tackle bag dengan tali utama, gunakan kaki kanan untuk
menahan tali utama, Gunakan kaki untuk mengarahkan tackle bag dari tali jika
tackle bag ada kemungkinan untuk mengayun.
Taruh tackle
bag di punggung untuk sementara waktu jika ada kemungkinan bahaya batuan jatuh
atau ketika mendekati aliran air
Menuruni Pits Panjang
Tali basah bisa menambah hingga 50% berat daripada tali
normal. Pada lorong vertical yang amat panjang, bertambahnya bobot tali bisa
membuatnya sulit untuk memasang descender. Pemecahannya adalah dengan memasang
hand ascender dengan posisi terbalik pada maillon rapide.Ini akan membuat kedua
tangan bebas , yang akan memberi cukup tali yang diperlukan Untuk memasang
decender. Ketika descender sudah terpasang, lepas ascender, dan mulailah turun.
Di awal. Kamu
mungkin akan menaruk tali, pertama dengan kedua tangan dan kemudian dengan satu
tangan, selanjutnya kamu akan merasakan teknik rappel yang normal. Bila memakai
descender auto-lock, hilangkan pengunciannya dengan karabiner, sehingga kamu
akan mendapat dua tangan untuk menarik tali.
Untuk
rappelling di atas 200 meter tanpa sebuah rebelay, gunakan escender rack.
Dengan menambahkan palang atau barnya
ketika turun, akan menambah gerakan friksinya.
Memanjat
Tali dengan Menggunakan System Frog Rig
Perkembangan dan penggunaan dari system sit – stand
(duduk – berdiri)- yang secara luas dikenal sebagai system Frog- telah secara
tajam mengurangi penggunaan tangga baja caving. Selama era tangga baja, tali
hanyalah digunakan untuk turun, dengan turun memakai friksi pada punggung
sebelum ditemukannya figure of eight descender Di awalnya belum ditemukan
teknik untuk menaiki tali yang sederhana, efisien dan semua anggota team bisa
menggunakannya.
Adalah Andre Meozzi seorang anggota aktif Speleo Club de la Tronche (Isere,
France), yang pertama kalinya mengembangkan teknik modern. Anggota club ini
mengadopsi metodenya dengan antusias, dan hal ini membantu mereka untuk membuat
kemajuan yang signifikan dalam eksplorasi mereka.Namun metode sit-stand belum
bisa diterima dengan begitu cepatnya dimana-mana pada saat itu, Hanya saja pada
saat EFS (Ecole Francais de Speleologie) sekolah caving Perancislah yang
memanggil anggota klub La Tronche untuk mengelola sesi latihan . Sekarang di
Eropa telah mengadopsi system Frog rig
Perlengkapan :
Sebuah ascender yang dipasang pada sebuah footloop
dihubungkan pada karabiner cowstail panjang, Ascender dada, Croll (ditemukan oleh Fernand Petzl)
diletakkan antara harness dada dengan maillon rapide.500 gram pada perlengkapan
personal dibandingkan dengan berat kabel baja yang sekitar 12,5 Kg per 100
meter. Disinilah letak revolusi pada perbedaan
keduanya.
Teknik
- Buka penutup chest ascender dengan gerakan memutar pada
handlenya, masukkan tali di dalamnya.
- Gunakan gerakan yang sama pada ascender atas, letakkan
sejajar dengan mukaPilih sebuah single
footloop , taruh satu kaki pada footloop untuk membantu mendorong tubuh
ke atas. Untuk mengatur panjang footloop, berdiri tegak sambil memegang
footloop yang dibuat tegang dengan kaki menginjak tanah dan didalam footloop.
Harness dada (chest harness) harus dikenvangkan dan Croll diposisikan di tali.
Pada posisi ini, bagian bawah dari upper ascender harus 2 – 3 cm di atas chest
ascender.
Teknik
memanjat terbagi dalam 2 (dua) fase :
- Dorong upper ascender setinggi mungkin. Bersamaan, angkat kaki, tekuk lutut hingga tumit berada di bawah selangkangan. Taruh satu kaki pada footloop diatas yang satunya akan membantu mendorong kaki bawah ke belakang, menambah gerakan pada tali.
- Jaga tubuh dan kepala tetap lurus saat mendorong kaki ke bawah dan belakang, dengan kaki yang bebas diletakkan di atas yang lain untuk membagi kerja diantara keduanya. Pada saat bersamaan gunakan lengan untuk membantu menjaga tubuh bagian atas untuk dekat dan sejajar dengan tali. Hindari menarik tubuhmu sendiri dengan lengan; biarkan kaki untuk melakukannya. Lengan memiliki jumlah otot yang lebih sedikit daripada kaki, menggunakan lengan akan dengan cepat melelahkan. Ketika kaki telah sepenuhnya berdiri, taruh beban tubuh dengan cara duduk pada chest ascender. Ini akan melengkapi satu siklusnya. Dorong lagi upper ascender, melangkah pada footloop, dan seterusnya
Mengunci
tali dengan kedua kaki dan antara footloop dengan satu kaki
Istirahat
selama pemanjatan, akan memberikan tubuh untuk
mengambil
posisi yang paling nyaman
Naik melewati Rebelay
- Hentikan upper ascender sekitae2-3 cm di bawah simpul
- Pasang cowstail pendek pada anchor
- Berdiri pada footloop, lepas croll dan transfer beban pada cowstail pendek
- Pasang croll pada tali atas, tarik tali di bawah croll hingga croll tegang
- Pindahkan upper ascender dari tali bawah dan letakkan pada tali atas, di atas croll sejajar dengan wajah
- Mulai memanjat dengan berdiri pada footloop dan tarik tali di bawah croll
- Setelah 1 – 2 langkah naik, cowstail pendek akan mengendur, dan lepas cowstail pendek
- Periksa anchor rebelay apakah benar posisinya, lanjutkan memanjat
Keluar
dari pitch langkah-langkah sama dengan melewati rebelay
Melewati Simpul
- Bawa upper ascender sekitar 2 – 3 cm di bawah simpul, naikkan croll setinggi mungkin.Pasang cowstail pendek pada simpul.
- Pindahkan upper ascender dari tali dan tempatkan di atas simpul, cukup tinggi untuk memberikan tempat pada Croll
- Dengan berpijak pada footloop dan pindahkan croll ke tali di atas simpul
- Lepas cowstail pendek
- Lanjutkan naik.
Teknik SRT
Teknik ini harus di kuasai oleh seorang cavers karena
inilah dasar dari semua teknik dan di
kenal dengan SRT(Single Rope Technique)
adalah teknik untuk menaiki atau menuruni lintasan vertikal dengan tali
tunggal.
Prosedur SRT
- Ascending frog system
- Pasang tali utama ke croll, beban tubuh ada di croll.
- Pasang Jammer diatas croll, injak footloop sampai berdiri
- Tarik tali utama di bawah croll sampai posisi badan naik, beban tubuh ada di croll.
- Kedua kaki dimasukan kedalam footloop dan letakkan tali utama diantara kedua kaki.
- Dengan bantuan jammer dan footloop naikkan tubuh hingga croll naik, selanjutnya naikkan jammer.
Prosedur ini
dilakukan sampai diatas lintasan.
- Descending
- Perhatikan alur tali pada gambar di descender (manual)
- Posisi tali berada di sebelah kiri descender
- Masukkan tali sesuai alur descender dari kiri bawah descender sampai atas kanan descender.( berbentuk seperti huruf ”S”)
- Tutup descender kemudian tali bawah dimasukan ke carabiner friksi.
- Prosedur mengunci descender :
-
Tali
bawah setelah carabiner friksi di
angkat dan diletakan diatas descender
-
Masukkan tali bawah kembali ke carabiner friksi dan carabiner
descender
-
Loop
tali yang telah melewati tahap diatas diletakkan melingkar di descender
- Lepaskan alat ascender atau cowstail dari tali utama dan beban ada di descender
- Lepaskan simpul pengunci descender
- Tangan kiri menggenggam descender dan tangan kanan membuka kuncian
- Pegang tali bawah descender
- Kedua tangan memegang tali untuk mengatur kecepatan turun.
sumber :
Sianturi Derman. 2014. Laporan Perubahan Strata Anggota Studi Teknik Penelusuran Gua. KAMPALA FP UNIB. Bengkulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
informasi email :