Gua itu harus di
petakan untuk data dan sebagai bahan acuan berikutnya.Dan
gua adalah gambaran perspektif gua yang diproyeksikan keatas bidang datar yang
bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan secara visual dan matematis
dengan menggunakan skala tertentu
Manfaat
Peta Gua :
-
Merupakan bukti otentik
bagi penelusuran gua, sebagai team / penelusur pertama yang menelusuri gua
tersebut.
-
Membantu
para ahli dalam mempelajari Biospeleologi, Hidrologi, ataupun ilmu yang terkait
dalam speleologi.
-
Untuk
mencari korelasi korelasi system perguaan dengan gua-gua di sekitarnya.
-
Kepentingan Hankamnas
-
Pariswisata untuk
memudahkan dalam menentukan prencanaan dalam pengembangan gua sebagai objek
wisata
-
Sebagai
data / rekaman keadaan gua pada saat itu (biasanya disertai dengan foto)
Peralatan
Yang Digunakan
1.
Kompas
Mengetahui atau mengukur derajat perbedaan antar lorong
terhadap arah sumbu utara magnetis
2.
Pita ukur
Untuk
grade 5 dan atasnya,pita ukur yang digunakan adalah yang terbuat dari bahan
fiber, panjang maksimum 30 meter, ketelitian yang didapat sampai satuan
sentimeter
3.
Klinometer
Mengukur sudut kemiringan terhadap bidang datar dengan
satuan derajat
4.
Topofil
Pada prinsipnya mempunyai fungsi sama dengan pita ukur.
5.
Catatan Lembar Kerja
(worksheet)
Dipergunakan untuk mencatat data yang diambil selama
survey. Diusahakan yang terbuat dari bahan tahan air
6.
ATK
Digunakan
untuk mencatat data hasil survey
Standard Grade (Tingkatan) Dan Klassifikasi Peta Gua
Peta gua
yang dibuat memiliki tingkatan sesuai derajat ketilitian saat survey
dilaksanakan. Oleh British Cave Research Association (BCRA)dibagi menjadi 6
(enam) tingkatan ditambah satu tingkatan khusus. Adapun pembagian tingkatan
tersebut :
§ Grade
1
Gambar / sket kasar tanpa skala yang benar dan dibuat di
luar gua dengan dasar ingatan dari si pembuat peta terhadap lorong-lorong yang
digambar.
§ Grade
2
Gambar / sket kasar tanpa skala yang benar dan dibuat di
sdalam gua tanpa alat ukur apapun, hanya atas dasar perkiraan.
§ Grade
3
Sket
yang digambar di dalam gua dengan bantuan kompas, tali ukur yang ditandai tiap
meternya, memiliki ketelirtian
pengukuran satuan 25 cm per 5 meter, dilakukan jika waktu sangat terbatas,
penggunaan klinometer sangat dianjurkan
§ Grade
4
Pengukuran telah menggunakan kompas, klinometer serta
meteran dari bahan kain.
§ Grade
5
Pengukuran dengan kompas prismatic, klinometer, pita ukur fiberglass, dengan toleransi kesalahan
pengukuran jarak adalah < 10 cm dan + 1o
§ Grade
6
Pada dasarnya sama dengan grade 5, tetapi kompas dan
klinometernya diletakkan pada tripod sehingga tida/ akan bergerak sewaktu akan
dilakukan pengukuran.
§ Grade
X
Menggunakan
peralatan teodolit serta pita ukur metalik
Selain membuat tingkat ketelitian (grade) peta gua, BCRA
juga membuat klassifikasi perincian survey yaitu :
Class A
Semua
detail dibuat di luar gua atas dasar ingatan
Class
B
Detail
lorong diestimasi dan dicatat di dalam
gua
Class
C
Detail
diukur pada tiap station survey
Class
D
Detail
diukur pada station survey dan antar station survey
Survei
Dan Pengambilan Data
Metode
dan Arah survey
Ada dua metode survey, yaitu:
·
Forward Method
Dimana pembaca alat dan pencatat data pada station
pertama, sedang target pada station kedua. Setelah pembacaan selesai pembaca
dan pencatat data berpindah ke station kedua, target pindah ke station ketiga.
Dan seterusnya sampai station terakhir.
·
Leapfrog Method
Pembaca alat dan pencatat data pada station kedua, target
pada station pertama. Setelah pembacaan selesai, target pindah ke station
ketiga, dilakukan pembacaan. Setelah selesai pembaca dan pencatat pindah ke
station keempat. Setelah selesai target1pindah ke station kelima, pembacaan
dilakukan dan seterusnya
Arah
survey ada 2 (dua) yaitu :
2.Top
to Bottom
Pengukuran
dimulai di mulut gua (entrance) sampai ujung lorong / dasar gua atau sampai
terakhir.
3.Bottom
to Top
Pengukurran dari ujung lorong / dasar gua sampai entrance
jadi kebalikan dari system pertama
2.
Penentuan Station
Dasar pertimbangan yang dapat dipergunakan untuk
menentukan suatu station survey yaitu:
·
Pertimbangan arah
·
Perubahan ekstrim
bentuk lorong
·
Batas pengukuran (30 m)
·
Perubahan elevasi
lorong )pitch, climb)
·
Temuan
penting (biota, ornament khusus, litoogi khusus, dsb.)
3.
Organisasi Team Survey
Idealnya
dalam satu team survey pemetaan gua terdiri dari 5 (lima) orang dengan
pembagiann tugas sebagai berikut :
4.
Orang
Kesatu : Sebagai pembaca alat (membawa klinometer,
kompas, dan meteran)
5.
Orang
Kedua : Sebagai pencatat data pengukuran
6.
Orang
Ketiga : Sebagai descriptor / menggambar bentuk
lorong
7.
Orang
Keempat : Sebagai target pengukuran, membawa ujung meteran. Tinggi badan
0rang pertama dan orang keempat ini diusahakan sama, dengan tujuan untuk
mengurangi kesalahan dalam pengukuran sudut elevaasi (kemiringan lantai)
8.
Orang
Kelima : Sebagai leader, penentu titik station
maupun sebagai pemasang lintasan pada pengukuran gua vertikal
4.
Data Yang direkam
Worksheet
Survey
Perhitungan hasil
survey
Legenda
Peta
Legenda adalah sebuah symbol untuk
memudahkan penelusur dalam memetakan gua sebagai tanda dari ornament-ornamen di
dalam gua .
Geomorfologi
Speleothem
(ornament) tanpa uraian
Speleothem
rusak
Stalaktite
Stalagmite
Column
/ Pilar
Gordyn
Lumpur
Pasir
Kerikil
bulat
Chip
(tajam)
Boulder/Runtuhan
Bangunan
Helectute
Moon
Milk
Gourdam
Calcite
floor
Scalop
Pothole
Alur
Plafon
Dan
masih banyak lagi !!!
sumber :
Sianturi Derman. 2014. Perubahan Strata Anggota. Studi Teknik Penelusuran Gua. KAMPALA FP UNIB. Bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
informasi email :