Jumat, 22 Mei 2015

kode etik Pecinta Alam se-Indonesia



KODE ETIK PECINTA ALAM SE INDONESIA
·    Pecinta alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
·    Pecinta alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kami kepada Tuhan, Bangsa dan Tanah Air.
·    Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah makhluk yang mencintai alam sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
Sesuai dengan hakikat di atas kami dengan kesadaran menyatakan sebagai berikut :
1.    Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber daya alam sesuai dengan kebutuhannya.
3.    Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.
4.    Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitarnya serta menghargai manusia dengan martabatnya.
5.    Berusaha mempererat tali persaudaraan antar pecinta alam sesuai dengan asas pecinta alam.
6.    Berusaha saling membantu serta saling menghargai dalam pelaksanaan pengabdian kepada Tuhan, Bangsa dan Tanah Air.
7.    Selesai.

Disyahkan pada Gladian Nasional IV
Di Ujung Pandang, Tahun 1974

laporan kimia, identifikasi senyawa organik



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Nama                         : Dermansyah  Sianturi
NPM                         : E1B01022
Prodi                         : KEHUTANAN
Kelompok                 : 6
Hari/Jam                    : JUM’AT / 14.00-16.00 WIB
Tanggal                     : 24 April 2015
Ko-ass                       :  Syamsuwarni Rambe
Dosen                        :  1. Devi Silsia, M.Si
 Objek Praktikum        : IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK                        
LABORATORIUM TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
 UNIVERSITAS BENGKULU
2015



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Dalam ilmu kimia kita selalu mempelajari mengenai bahan dan senyawa. Dalam ilmu kimia tersebut kita mengenal salah satu bagiannya yaitu kimia organik dimana dalam cabang ini mempelajari senyawa organik, yaitu suatu senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan dengan atau tanpa oksigen.
Penggolongan senyawa organik atas dasar gugus fungsional yang mereka miliki. Dalam senyawa organik terbagi kedalam tiga kelompok. Kelompok yang pertama terdiri dari alkohol( alkanol), fenol, dan eter (alkosialkana). Kelompok yang kedua meliputi aldehid( alkanal) dan keton (alkanon), sedangkan kelompok yang ketiga merupakan senyawa karboksilat (alkanoat) dan turunannya. Identifikasi senyawa organik sering di lakukan di dalam pratikum kimia terlebih dalam kimia organik, senyawa-senyawa tersebut dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi, dengan cara kelarutan, maupun isolasi bahan-bahan alam. Dalam test kelarutan sebagian besar alkohol, fenol, eter, aldehid dan keton larutan dalam eter. Senyawa-senyawa ini juga dpat larut dalam asam sulfat pekat dengan membentuk garam oksonium. Sedangkan senyawa-senyawa dengan atom c yang kurang dari empat dapat larut dalam air. Fenol dapat larut dalma larutan 10%NaOH. Senyawa organik sangat banyak jenisnya. Senyawa organik yang paling sederhana terdiri atas karbon dan hidrogen, yakni hidrokarbon. Contoh senyawa organik antara lain; alkana, alkena, alkuna, alkil halida, alkohol, aldehida, keton, dan fenol.

1.2    Tujuan Percobaan
·      Mahasiswa mampu mengidentifikasikan senyawa organik (alkohol, fenol, aldehid, keton dan asam karboksilat).



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O. Dimana apabila senyawa organik ini dibakar, akan menghasilkan uap air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2) . (Ardy, 2014)
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia. (Wikipedia,2015)
            Senyawa organik menunjukan sifat kimia dan fisika yang sangat berbeda karena strukturnya berbeda. Beberapa diantaranya berwujud padat, sebagian berwujud cair, dan ada pula gas. Ada yang rasanya manis dan ada pula yang asam. Ada yang beracun, ada yang sangat penting untuk kehidupan. Untuk memahami berbagai sifat molekul organik perlu diketahui strukturnya. Tiga prinsip sederhana yang dapat memberikan pengertian dasar tentang struktur dan kimiawi molekul organik adalah:
1.     Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan ikatan hidrogen
2.     Atom karbon dapat membentuk ikatan  kovalen dengn atom karbon lain untuk membangun rantai karbon,
3.     Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan unsur lain, terutam oksigen, nitrogen, belerang, dan halogen. (Antony C. Wilbraham & Michael S. Matta,2007).
Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang berbobot molekul tinggi berwujud padat. Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut dalam air dengan kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga ada alkena yaitu hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon–karbon. Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon (Pettruci, 1987).

Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen utama gas alam (Wilbraham, 1992).
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden, 1997).
Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu:
1. Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik. Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon siklik. Contoh hidrokarbon alifatik yaitu :
C2H6 (etana) CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana)
2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar atau lebih.
3. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih–ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena sifat fisika dan kimianya yang khas (Syukri, 1999).










BAB III
METODEOLOGI
3.1     Alat dan Bahan

Alat yang digunakan
·         Botol semprot
·         Gelas piala
·         Gelas ukur
·         Pipet tetes
·         Erlenmeyer
·         Tabung reaksi + rak
·         Penjepit tabung reaksi
·         Pipet volume 5 ml
·         Batang pengaduk
Bahan yang digunakan
·         sample
·         2,4-dinitrofenil hidrazin
·         FeCl3
·         Asam kromat
·         Etanol 95%
·         NaOH 10%
·         Ammonium hidroksida encer
·         aseton
·         aquadest


3.2     Prosedur kerja
3.2.1 Test 2,4-dinitrofenil hidrazin (test karakteristik aldehid dan keton)
Diambil tabung reaksi dan di masukkan 2ml etanol 95%. Ditambahkan 3 tetes  sample yang akan diuji kedalam tabung reaksi tersebut. Kedalam tabung reaksi ini dimasukkan 1 ml larutan 2,4-dinitrofenilhidrazin dan dilakukan pengojokan kuat-kuat. Jika tidak dihasilkan endapan panaskan larutan tersebut dengan pemanas air selama 1 menit dan selanjutnya ditambah  5 tetes air. Jika terbentuk endapan kuning sampai merah orange menunjukkan test positif untuk adanya gugus karbonil dari keton atau aldehid.

3.2.2 Test FeCl3 (Test karakteristik untuk fenol)
Siapkan tabung reaksi lalu masukkan sample yang akan diuji. Tambahkan 5 tetes larutan FeCl3 dan dilakukan penggojokan. Jika tidak terbentuk warna menunjukkan bahwa senyawa tersebut bukan senyawa fenol.



3.2.3 Test asam kroamat ( test karakteristik alkohol)
Siapkan tabung reaksi dan masukkan 2ml sample yang akan diuji kedalamnya. Tambahkan 1ml aseton, kemudian tambahkan 1 tetes asam kromat. Warna orange dari asam kromat akan berubah menjadi biru kehijauan atau terbentuk endapan jika yang ditambahkan berupa alkohol primer atau sekunder.

3.2.4 Test pereaksi tollens (test untuk membedakan aldehid dan keton)
Didalam tabung reaksi dimasukkan 1ml larutan, perak nitrat 5% selanjutnya ditambah 1 tetes NaOH 10% dan di kocok. Tambahkan kedalam campuran tersebut larutan encer ammonium hidroksida hingga endapan perak hidroksida melarut (hindari penggunaan larutan ammonium berlebihan). Tambahkan 2 tetes larutan yang akan diuji. Kocok dan biarkan selama 10 menit, jika reaksi tidak terjadi dalam 10 menit panaskan tabung reaksi diatas penengas air selama 5 menit. Reaksi positif akan ditunjukkan dengan terbentuknya cermin perak pada dinding atau endapan metalik.


















BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
No
Sample
Percobaan
Hasil pengamatan
keterangan
1.
Alkohol

Aldehid
Test 2,4 dinitrofenilhidrazin
Alkohol (- )

Aldehid ( + )
Tidak terbentuk endapan
Terbentuk endapan
2.
Fenol

Etanol
Test FeCl3
Berubah warna

Tidak berubah
Termasuk senyawa fenol
Tidak termasuk senyawa fenol
3.
Etanol

1        Butanol

T butanol
Test asam kromat
Terbentuk endapan
Terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Alkohol primer

Alkohol sekunder

Alkohol tersier
4.
Aseton dan aldehid
Test pereaksi Tollens
Aldehid ( - )

Aseton   ( + )
-Tidak terbentuk lapisan perak
-Terbentuk lapisan perak

4.2 Pembahasan
     Kita siapkan dahulu tabung reaksi yang kemudian kita masukkan 2 ml etanol  dan tambahkan  3 tetes FeCl3, setalah itu diamkan sejenak dan kita akan mendapatkan hasil warna yang timbul  adalah bening atau tidak berwarna yang kemudian berubah warna menjadi coklat. Pada percobaan kedua kita ambil sebuah tabung reaksi yang kemudian dimasukkan 2 ml etanol dan selanjutnya tetesi larutan Brom setetes demi setetes hingga warna yang semula bening atau tidak berwarna, larutan tersebut berubah warna menjadi kuning. Dari warna kuning tersebut maka dipastikan bahwa larutan etanol positif mengandung fenol.
            Alkohol bereaksai dengan asam kromat, dalam hal ini asam kromat sebagai agen pengoksidasi. Alkohol primer bila dioksidasi menghasilkan aldehid yang teroksidasi lebih lanjut menjadi asam karboksilat. Hal ini ditandai denganberubahnya warna kuning asam kromat menjadi hijau kebiruan.
            A
ldehid bereaksi dengan perak nitrat dalam pereaksi tollens menghasilkan endapan perak halida yang mempunyai warna putih dan kuning pucat. Namun warna endapan yang dihasilkan untuk sampel  berwarna abu-abu (bukan kuning maupun putih) kemungkinan tertutupi oleh endapan perak yang berada dalam larutan perak nitrat (kemungkinan larutan perak nitat yang sudah digunakan sudah terkontaminasi karena terdapat banyak endapan didalamnya).























BAB V
PENUTUP
5.1    Kesimpulan
·      Dari pengujian alkohol primer, sekunder atau tersier dapat digunakan beberapa reagen, diantaranya reagen 2,4 dinitrofenilhidrazin, asam kromat, FeCl3 atau pereaksi tollens dengan melihat sifat fisika dari senyawa alkohol tersebut. Berdasarkan saalah satu hasil pengamatan, menunjukan bahwa etanol merupakan alkohol primer  berdasarkan uji Asam Kromat.
5.2 Saran 
Saran saya adalah pada saat melakukan praktikan seharusnya bahan bahan yang tersedia harus terpenuhi atau ada.sehingga dapat melakukan praktikan dengan baik.


















BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

C. Willbraham, Antoni dan M.S. Matta.2007.Kimia Organik. Bandung : ITB
Fessenden , Ralp dan Fessenden, Joan S., 1986, Kimia Organik Jilid I, Erlangga : Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organik
diunduh pada hari selasa 21 April 2015
Pertanian. Fakultas Pertanian:Universitas bengkulu
Poltekkes  Makassar.

Team Kimia Organik. 2011. Buku Penuntun Praktikum Kimia Organik. Makassar:

Team Pengajar Kimia Organik. 2011. Alkohol. Makassar:Poltekkes Makassar.

Tim penyusun. Buku Penuntun Praktikum Kimia. Laboratorium Teknologi.