KODE ETIK PENELUSURAN GUA
Penelusuran gua dilarang:
Mengambil
sesuatu – kecuali mengambil foto.
Meningkatan
sesuatu – kecuali meninggalkan jejak kaki.
Membunuh
sesuatu – kecuali membunuh waktu.
SPELEOLOGI
Speleologi secara morfologi berasal dari bahasa Yunani
yaitu : Spalion = Gua dan Logos = ilmu. Jadi secara harfiah
diterjemahkan ilmu yang mempelajari tentang gua, tetapi karena perkembangan
speleologi itu sendiri, speleologi juga mempelajari tentang lingkungan di sekitar
gua.
Menurut IUS (International
Union of Speleology) anggota komisi X UNESCO PBB yang berkedudukan di Wina,
Austria :
“ Gua adalah setiap ruangan bawah tanah yang dapat dimasuki orang “
Menurut R.K.T.Ko (Speleogiawan) :
“Setiap lubang di bawah tanah baik terang maupun gelap,
luas maupun sempit, yang terbentuk melalui sistem percelahan, rekahan atau
aliran sungai yang kadang membentuk suatu lintasan aliran sungai bawah tanah”
Gua memiliki sifat yang khas dalam mengatur suhu udara di
dalamnya, yaitu pada saat udara diluar panas maka didalam gua akan terasa
sejuk, begitu pula sebaliknya. Sifat tersebut menyebabkan gua dipergunakan
sebagai tempat berlindung. Gua – gua yang banyak ditemukan di Pulau Jawa dan
pulau – pulau lainnya di Indonesia, sebagian besar adalah gua batu gamping atau
gua karst. Gua merupakan suatu lintasan air di masa lampau dan kini kering (gua
fosil) atau dimasa kini, dan terlihat dialiri sungai (gua aktif). Karenanya
mempelajari gua tidak terlepas dari mempelajari hidrologi karst dan segala
fenomena karst dibawah permukaan (endo karst phenomena) supaya memahami cara –
cara gua terbentuk dan bagaiman memanfaatkannya sebagai sumber daya alam yang
mempeunyai nilai estetika tinggi sebagai objek wisata gua, atau sebagai sumber
air, tanpa mencemarinya.
Di dunia ini terdapat berbagai jenis gua alam yaitu :
1 Gua garam (NaCl) :
Gua yang materi pembentuknya terdiri dari
garam
2 Gua es :
Gua yang materi pembentuknya terdiri dari
es, akibat dari es yang mencair sebagian.
3 Gua Lava :
Akibat aliran lava yang sudah mati,
biasanya pada gunung yang tidak aktif lagi.
4 Gua batu kapur :
Gua yang materi pembentuknya terdiri dari
batu kapur atau batu gamping ( CaCo3
)
5 Gua gips :
Gua yang materi pembentuknya terdiri dari
bahan gips.
90% dari gua-gua di dunia
adalah gua yang materi pembentuknya dari batu kapur.
Sejarah Penelusuran Gua
Tidak ada catatan resmi kapan manusia menelusuri gua.
Berdasarkan peninggalan – peninggalan, berupa sisa makanan, tulang belulang,
dan juga lukisan – lukisan, dapat disimpulkan bahwa manusia sudah mengenal gua
sejak puluhan tahun silam yang tersebar di benua Eropa, Afrika, dan Amerika.
Menurut catatan yang ada, penelusuran gua dimulai oleh John Beaumont, ahli bedah dari
Somerset, England (1674). Ia seorang ahli tambang dan geologi amatir, tercatat
sebagai orang pertama yang menelusuri sumuran (potholing) sedalam 20 meter dan
menemukan ruangan dengan panjang 80 meter, lebar 3 meter, serta ketinggian
plafon 10 meter, dengan menggunakan penerangan lilin. Menurut catatan, Beaumont
merangkak sejauh 100 meter dan menemukan jurang (internal pitch). Ia
mengikatkan tambang pada tubuhnya dan minta diulur sedalam 25 meter dan
mengukur ruangan dalam gua tersebut. Ia melaporkan penemuan ini pada Royal
Society, Lembaga Pengetahuan Inggris. Orang yang paling berjasa mendeskripsikan
gua – gua antara tahun 1670-1680 adalah BARON Johann Valsavor dari Slovenia. Ia mengunjungi 70 gua, membuat peta,
sketsa, dan melahirkan buku setebal 2800 halaman.
Joseph Nagel, pada tahun 1747 mendapat tugas dari istana untuk
memetakansistem perguaan di Kerajaan Astro-Hongaria. Sedangkan wisata gua
pertama kali tercatat tahun 1818, ketika Kaisar Habsbrug Francis I dari Austria
meninjau gua Adelsberg (sekarang bernama gua Postojna) terletak di Yugoslavia.
Kemudian wiraswastawan Josip Jersinovic
mengembangkannya sebagai tempat wisata dengan memudahkan tempat itu dapat
dicapai. Diberi penerang dan pengunjung dikenai biaya masuk. New York Times
pada tahun 1881 mengkritik bahwa keindahan gua telah dirusak hanya untuk mencari
keuntungan.
Stephen Bishop pemandu wisata yang paling berjasa, ia budak belian yang
dipekerjakan oleh Franklin Gorin
seorang pengacara yang membeli tanah disekitar gua Mammoth, Kentucky Amerika
Serikat pada tahun 1838. dan kini gua Mammoth diterima UNICEF sebagai warisan
dunia.
Sedangkan di Indonesia, faktor mistik dan magis masih
melekat erat di gua – gua. Baik gua sebagai tempat pemujaan, sesaji maupun
bertapa. Namun semuanya memiliki nilai budaya, legenda, mistik, dan kepercayaan
sesuatu terhadap gua perlulah didokumentasikan dan dihargai sebagai potensi
budaya bangsa. Maka Antropologi juga
merupakan bagian Speleologi.
Lahirnya Ilmu Speleologi
Secara resmi ilmu Speleologi lahir pada abad – 19 berkat ketekunan Edward Alferd Martel. Sewaktu kecil ia
sudah mengunjung gua Hahn di Belgia dengan ayahnya seorang Paleontologi,
kemudian juga mengunjungi gua Pyrenee di Swiss dan Itali. Pada tahun 1888 ia
mulai mengenalkan penelusuran gua dengan peralatan, pada setiap musim panas ia
dan teman – temannya mengunjungi gua – gua dengan membawa 2 gerobak penuh
peralatan, bahan makanan, dan alat fotografi. Martel membuat pakaian berkantung
banyak yang sekarang disebut cover all
(wearpack). Kantung itu diisi dengan
peluit, batangan magnesium, 6 lilin besar, korek api, batu api, martil, 2
pisau, alat pengukur, thermometer, pensil, kompas, buku catatan, kotak P3K,
beberapa permen coklat, sebotol rum dan telepon lapangan yang ia gendong.
Sistem penyelamatannya dengan mengikatkan dirinya kalau naik atau menuruni
dengan tali.
Tahun 1889, Martel menginjakkan kakinya pada kedalaman
233 m di sumuran ranabel, dekat Marseille, Perancis dan selama 45 menit
tergantung di kedalaman 90 m. Ia mengukur ketinggian atap dengan balon dari
kertas yang digantungi spon yang dibasahi alkohol, begitu spon dinyalakan balon
akan naik keatas mencapai atap gua. Hingga kini Edward Alfred Martel disebut bapak Speleologi. Kemudian banyak ahli
speleologi seperti : Pournier, Jannel, Biret, dan banyak lagi.
Baru setelah PD I Robert
De Jolly dan Nobert Casteret
mampu mengimbangi MARTEL. Robert de Jolly mampu menciptakan peralatan gua yang
terbuat dari alluminium Alloy. Nobert
Casteret orang pertama yang melakukan “Cave
Diving” pada tahun 1922, dengan menyelami gua Motespan yang di dalam gua itu
ditemukan patung – patung dan lukisan bison serta binatang lain dari tanah
liat, yang menurut para ahli, itu sebagai acara ritual sebelum diadakan
perburuan binatang, ditandai adanya bekas – bakas tombak dan panah. Namun dalam
PD II, gua-gua digunakan sebagai tempat pertahanan, karena pertahanan di gua
akan sulit ditembus walaupun menggunakan bom pada waktu itu.
Perkembangan Speleologi di Indonesia
Di Indonesia speleologi relatif tergolong suatu ilmu yang baru. Dalam hal
ini masih sedikitnya ahli – ahli speleologi maupun pendidikan formal tentang
speleologi. Speleologi baru berkembang sekitar tahun 1980, dengan berdirinya
sebuah club yang bernama “SPECAVINA”, yang didirikan oleh NORMAN EDWIN (alm)
dan RKT Ko
Namun karena adanya perbedaan prinsip dari keduanya maka
terpecah, dan mereka masing – masing mendirikan perhimpunan :
-
Norman Edwin (alm)
mendirikan klub yang diberi nama “GARBA BUMI”,
-
Robby KT. Ko
mendirikan Hikespi pada tahun 1983
Pada tahun tersebut bermunculan club-club speleologi di
Indonesia seperti ASC yang berdiri pada tanggal 1 Januari 1984, SSS – Surabaya,
DSC – Bali, SCALA – Malang, dll.
Ilmu yang
berkaitan erat dengan Speleologi
Dalam mempelajari Speleologi memerlukan pendekatan dari
berbagai disiplin ilmu, antara lain :
1. Hidrologi karst :
Ilmu yang mempelajari tentang sistem
perairan pada kawasan karst
2. Speleogenesis :
Ilmu yang mempelajari tentang proses
terbentuknya gua
3. Biospeleologi :
Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan
yang terdapat di dalam gua.
4. Geomorfologi karst :
Ilmu yang mempelajari bentuakan alam di
sekitar maupun di dalam gua.
5. Sedimentologi gua :
Ilmu yang mempelajari tentang sedimen gua
6. Antropologi :
Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan
manusia
7. Arkeologi :
Ilmu yang mempelajari tentang peninggalan
kebudayaan manusia masa lalu.
8. Paleontologi :
Ilmu yang mempelajari tentang fosil
binatang maupun tumbuhan masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
informasi email :